Ikntoday.id, Samarinda – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kaltim terus berbenah agar mampu meraih hasil memuaskan di momentum pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXII Tahun 2028 di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
KONI Kaltim kini memperketat standar kompetensi pelatih dengan mewajibkan sertifikasi, minimal sertifikat nasional untuk setiap pelatih yang terlibat dalam persiapan PON.
Ketua KONI Kaltim, Rusdiansyah Aras menegaskan bahwa peningkatan kualitas pelatih menjadi salah satu prioritas utama dalam menghadapi PON mendatang.
“Syarat bagi pelatih tidak hanya harus memiliki sertifikat nasional, tapi juga diharapkan memiliki sertifikat internasional sebagai nilai tambah. Kami menyadari PON 2024 lalu, ada pelatih yang bahkan belum memiliki sertifikasi,” kata Rusdi, Sabtu (23/11/2024).
Pelatih memegang peran krusial dalam menentukan prestasi atlet. Oleh karena itu, selain evaluasi terhadap performa atlet, KONI Kaltim juga akan melakukan penilaian ketat terhadap kinerja pelatih.
“Pelatih yang kompeten akan mampu memahami kebutuhan atletnya, baik dalam persiapan maupun saat bertanding,” tegasnya.
Ia mengakui bahwa sebagian pelatih di Kaltim masih mengandalkan pengalaman otodidak dan belum memiliki sertifikat pelatih resmi. “pelatih kami memang berasal dari jalur otodidak, dan itu wajar mengingat jumlah penduduk Kaltim tidak sebanding dengan provinsi besar seperti Jawa Barat,” jelasnya.
KONI Kaltim juga mengarahkan para pelatih untuk mengikuti program pelatihan yang lebih terstruktur dan terstandar. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas latihan atlet, baik di dalam program Pelatda yang diselenggarakan oleh KONI Kaltim, maupun di luar program tersebut. (Adv).