Harga Beras di Kaltim Meroket, Petani dan Konsumen Kian Tertekan

- Jurnalis

Kamis, 21 November 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Anggota DPRD Kaltim, Guntur. (Ist)

Anggota DPRD Kaltim, Guntur. (Ist)

Ikntoday.id, Samarinda – Lonjakan harga beras di Kalimantan Timur (Kaltim) kian menjadi sorotan. Kenaikan harga ini tak hanya memberatkan masyarakat sebagai konsumen, tetapi juga menambah beban para petani yang menghadapi tingginya biaya produksi akibat mahalnya harga pupuk.

Anggota DPRD Kaltim, Guntur, menyatakan bahwa permasalahan ini memerlukan perhatian serius dari berbagai pihak. Menurutnya, mahalnya pupuk menjadi salah satu penyebab utama kenaikan harga gabah, yang kemudian berdampak pada harga beras di pasaran.

“Penyebab utama melonjaknya harga beras adalah tingginya harga gabah yang disebabkan oleh mahalnya pupuk yang harus dibeli petani,” ucap Guntur, wakil rakyat dari dapil Kutai Kartanegara.

Baca Juga :  Damayanti Soroti Pendidikan Sebagai Kunci Peningkatan Kualitas SDM di Kaltim

Ia menjelaskan bahwa tingginya harga pupuk meningkatkan biaya produksi para petani. Akibatnya, para petani terpaksa menjual gabah dengan harga tinggi yang berimbas langsung pada kenaikan harga beras.

“Biaya produksi yang tinggi menjadi beban besar bagi petani. Akibatnya, harga jual beras ke konsumen ikut melambung,” tambah Guntur.

Untuk mengatasi persoalan ini, Guntur mengusulkan optimalisasi peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Menurutnya, lembaga-lembaga tersebut dapat membantu menyediakan pupuk dengan harga terjangkau bagi petani, sehingga biaya produksi dapat ditekan.

“Dengan harga pupuk yang lebih murah, biaya produksi bisa ditekan. Stabilitas harga gabah pun dapat terjaga, sehingga berdampak pada harga beras yang lebih terjangkau,” jelas Guntur.

Baca Juga :  Pentingnya Nomenklatur Resmi untuk Kelancaran Pembangunan PJU di Kaltim

Selain itu, Guntur juga mendorong perbaikan distribusi pupuk agar lebih efisien dan peningkatan ketersediaan gabah di pasar lokal. Langkah ini, katanya, bertujuan untuk meminimalkan ketergantungan pada pihak ketiga yang sering kali menyebabkan lonjakan harga.

Melalui langkah-langkah tersebut, Guntur berharap sektor pertanian di Kaltim bisa kembali stabil. Petani tidak lagi terbebani oleh biaya produksi yang tinggi, sementara konsumen dapat menikmati harga beras yang terjangkau.

“Dengan upaya ini, kami optimis petani dapat terbantu dalam mengelola biaya produksi, dan harga pangan di Kaltim bisa lebih stabil,” tutup Guntur. (MH/Adv/DPRDKaltim)

Berita Terkait

Anggota DPRD Kaltim Dorong Pengelolaan Sampah Mandiri di Samarinda
Kunjungan Perdana di Bulan Natal, Ekti Imanuel Hadiri Ibadah di Kubar
Subandi Minta Warga Kaltim Hindari Panic Buying Jelang Libur Akhir Tahun
Selamat Ari Wibowo Dukung Program Kementan untuk Generasi Millennial, Soroti Reformasi Pangan
Nama Anggota DPRD Kaltim, Abdulloh, Disalahgunakan untuk Penipuan di Media Sosial
Hadapi Era IKN, Damayanti Dorong Pemuda Kaltim Siap Memimpin
Subandi Usulkan Pengembangan Wisata Air di Lahan Eks Tambang Kaltim
Sabaruddin Panrecalle Dorong Pembangunan Jalan Layang Simpang Rapak untuk Cegah Kecelakaan
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 2 Desember 2024 - 07:32 WIB

Anggota DPRD Kaltim Dorong Pengelolaan Sampah Mandiri di Samarinda

Minggu, 1 Desember 2024 - 05:30 WIB

Kunjungan Perdana di Bulan Natal, Ekti Imanuel Hadiri Ibadah di Kubar

Jumat, 29 November 2024 - 05:25 WIB

Subandi Minta Warga Kaltim Hindari Panic Buying Jelang Libur Akhir Tahun

Jumat, 29 November 2024 - 05:21 WIB

Selamat Ari Wibowo Dukung Program Kementan untuk Generasi Millennial, Soroti Reformasi Pangan

Jumat, 29 November 2024 - 05:19 WIB

Nama Anggota DPRD Kaltim, Abdulloh, Disalahgunakan untuk Penipuan di Media Sosial

Berita Terbaru