Ikntoday.id, Samarinda – Sekolah Khusus Olahraga Internasional (SKOI) Kaltim, yang berdiri pada tahun 2011 dan sebelumnya berada di bawah naungan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim, kini mengalami penurunan prestasi atlet sejak pengalihan kewenangannya ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim pada tahun 2017.
Pada awalnya, SKOI Kaltim berhasil melahirkan banyak atlet muda berbakat dan berprestasi. Namun, setelah diterbitkannya Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 12 Tahun 2017 tentang pedoman pembentukan dan klasifikasi cabang dinas dan unit pelaksanaan teknis, pengelolaan SKOI dialihkan ke Disdikbud Kaltim, yang lebih fokus pada aspek pendidikan.
Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Dispora Kaltim, Rasman, penurunan prestasi atlet SKOI terjadi karena pendekatan yang diterapkan oleh Disdikbud kurang mendukung pencapaian prestasi olahraga. “Atlet yang ada di SKOI selama dipegang Disdikbud, itu kurang berprestasi,” ugkapnya.
Rasman menambahkan bahwa konsep pembelajaran yang lebih menekankan pada pendidikan daripada olahraga prestasi menjadi faktor utama. Dengan demikian, Dispora Kaltim berencana untuk kembali mengambil alih pengelolaan SKOI agar bisa mengubah kerangka pembelajaran yang lebih berfokus pada peningkatan prestasi olahraga.
“Jadi memang salah satu kajian kita saat ini adalah SKOI itu memang sudah harus kita ambil alih. Karena harusnya 30 persen di pendidikan dan 70 persen di olahraga,” tegasnya.
Rencana pengambilalihan ini diharapkan dapat mengembalikan fokus utama SKOI sebagai tempat pengembangan atlet berprestasi, dengan kurikulum yang lebih berorientasi pada olahraga prestasi, guna mencetak generasi atlet muda yang mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional. (Adv).